::WELCOME TO IRILsmd SITE::
HOME BUKU TAMU DAFTAR ISI RJC LINK
:: HALLO TEMAN-TEMAN SEMUA APA KABARNYA ::

SYAIR CINTA ARYA DWIPANGGA


Pelangi muncul diatas kurawan
Warnanya indah bukan buatan
Seorang gadis ternganga keheranan
Rambutnya tergerai jatuh ke pangkuan

Sekuntum cempaka sedang mekar ditaman sari desa Manguntur
Kelopaknya indah tersenyum segar
Kan kupetik cempaka itu untuk kubawa tidur malam nanti

Ku buka daun jendela dan terbayang malam yang indah di hiasi chandra kartika
Di bulan Waisya ini
Sepuluh kali aku melewati pintu rumahmu yang masih rapat terkancing dari dalam
Kapn kubuka
Wahai sang dewi puspa

Pelangi itu muncul lagi
Membuat garis melengkung ke langit tinggi
Daun ilalang diterpa angin gemerisik membangunkan tidurku dari dari mimpi buruk
Di batas tugu yang indah ini ku pahat dengan bermandikan keringat kasih
Kalau kau tatap mega yang berbunga-bunga
Disanalah aku duduk menunggu pintu maafmu terbuka

Pelangi senja mengantarkan burung-burung pulang ke sarangnya
Domba-domba pulang ke kandangnya
Tapi aku hendak kemana
Apa yang kulakukan menjadi tak berharga selama senyummu masih kau sembunyikan di balik keangkuhan hatimu

Nari Ratih.......................!
Kau adalah sebongkah batu karang
Tapi aku adalah angin yang sabar setia
Sampai langit di atas terbelah dua
Aku akan membelai namamu bagaikan bunga

Jika hari telah tidur dipangkuan malam
Kukirim bisikan hatiku ini bersama angin
Biarpun malam pucat kedinginan
Biarpun bintang merintih di langit yang jauh
Aku akan tidur dengan tenang
Sambil memluk senyummu dalam kehangatan mimpiku

Aku berkelana mencari cinta ke desa-desa yang jauh
Akhirnya di candi walandit kupuaskan dahagaku

5 komentar:

  1. suatu tampilan yang menarik....,aploed terus kreasimu frnd.......

    BalasHapus
  2. SYAIR DUKA PANGERAN KEGELAPAN / ARYA DWIPANGGA

    Oh betara...
    Sdh sulit q bedakan hidup dan siksa....
    Setiap nafas dan langkah q raja derita......

    Oh betara....
    Buka matamu dan saksikan derita q....
    Telah kau kalahkan aq dengan tangan perkasamu....
    Oh betara....
    Kini mimpi-mimpikupun hitam gelap...........
    Segelap bola mata q............

    Letih sudah kaki menyelusuri lembah.......
    Tapi.......
    Perjalanan tidak kunjung usai.......
    Tidak terperih luka.......
    Carut marut oleh onak duri
    Oh........
    Perih luka ternyata jauh lebih perih jiwa.......

    Gemulung halimun menutup jalan semua jalan........
    Tapi aku tetap ingin pulang..........
    Dewa..............
    Kembalikan masa bocahku kedalam jiwa............
    Jangan peluk akhir perjalananku........
    Aku masih punyak rindu...........
    Yang belum pupus............
    Jemariku belum lagi menyentuh bayang-bayang mimpi ku

    Jagat dewa batara.........
    Sejuta kutuk pasu ku tadah dengan dada terbuka........
    Tapi belum juga kau satukan aku dengan anak-anakku..........
    Oh...............
    Hanya rindu yang meratapi dosa-dosa........
    Busuk.............

    Satu-satu ...........
    Orok dosaku mengering sudah............
    Satu-satu ...........
    Bayangan masa datang terasa benderang........

    SYAIR CINTA ARYA DWIPANGGA

    Pelangi muncul diatas kurawan
    Warnanya indah bukan buatan
    Seorang gadis ternganga keheranan
    Rambutnya tergerai jatuh ke pangkuan

    Sekumtum cempaka sedang mekar ditaman sari desa Manguntur
    Kelopaknya indah tersenyum segar
    Kan kupetik cempaka itu untuk kubawa tidur malam nanti

    Ku buka daun jendela dan terbayang malam yang indah di hiasi chandra kartika
    Di bulan Waisya ini
    Sepuluh kali aku melewati pintu rumahmu yang masih rapat terkancing dari dalam
    Kapn kubuka
    Wahai sang dewi puspa

    Pelangi itu muncul lagi
    Membuat garis melengkung ke langit tinggi
    Daun ilalang diterpa angin gemerisik membangunkan tidurku dari dari mimpi buruk
    Di batas tugu yang indah ini ku pahat dengan bermandikan keringat kasih
    Kalau kau tatap mega yang berbunga-bunga
    Disanalah aku duduk menunggu pintu maafmu terbuka

    Pelangi senja mengantarkan burung-burung pulang ke sarangnya
    Domba-domba pulang ke kandangnya
    Tapi aku hendak kemana
    Apa yang kulakukan menjadi tak berharga selama senyummu masih kau sembunyikan di balik keangkuhan hatimu

    Nari Ratih.......................!
    Kau adalah sebongkah batu karang
    Tapi aku adalah angin yang sabar setia
    Sampai langit di atas terbelah dua
    Aku akan membelai namamu bagaikan bunga

    Jika hari telah tidur dipangkuan malam
    Kukirim bisikan hatiku ini bersama angin
    Biarpun malam pucat kedinginan
    Biarpun bintang merintih di langit yang jauh
    Aku akan tidur dengan tenang
    Sambil memluk senyummu dalam kehangatan mimpiku

    Aku berkelana mencari cinta ke desa-desa yang jauh
    Akhirnya di candi walandit kupuaskan dahagaku

    BalasHapus
  3. hebat dan saya suka

    BalasHapus
  4. Ini memang ku suka
    Bisa mengenang masa dulu yg biasanya mendengarkan lewat radio sja,
    Oooooooeee TANKs brow

    BalasHapus

KOMENTAR ANDA SANGAT PENTING UNTUK BLOG INI MENJADI LEBIH BAIK LAGI, TERIMA KASIH UNTUK TIDAK SPAMMING!