::WELCOME TO IRILsmd SITE::
HOME BUKU TAMU DAFTAR ISI RJC LINK
:: HALLO TEMAN-TEMAN SEMUA APA KABARNYA ::

SYAIR PENGIRING KETIKA ARYA DWI PANGGA BELAJAR AJIAN KIDUNG PAMUNGKAS



Ketika kata-kata……………
Sudah tidak bisa menjawab tanya……………
Maka bahasa pedanglah yang bicara………………
Bahasa para ksatria……………
Bahwa bumi mununtut sesaji darah manusia……………
Pedang……………
Taring betarakala sedang di amuk murka……………
Amarahnya menelan rembulan jadi gerhana……………
Bumi……………
Gelap pekat menangis air mata merah……………
Gemerlap kilat pedang menusuk dunia……………
Darah mengalir dari ujung pedang kekuasaan……………
Tergelar dari ujung pedang……………
Sebagaimana derita juga tergelar dari ujung yang sama……………

3 komentar:

  1. sangat bagus....,terus posting artikel sejarah nusantara,salam silaturahmi

    BalasHapus
  2. sekaLipun Langit terbeLah
    dan hujan menengeLamkan bumi
    ku Lihat kau tegak berdiri
    di atas puncak kesetiaanmu
    pada sang pemberi
    kadang kaLa dunia tidak ramah pada kita
    angin tidak Lagi bertiup sejuk
    apa yang kita cintai pergi menjauh
    matahari menyinari kedengkian
    dan buLan memancarkan cahaya keangkuhan
    bentangan Langit tak Lagi berwarna biru
    mega-mega merangkak sedih di bawah dinding-dinding batu
    biarkan
    ohh...biarkan semua itu
    pahit dan manis akan segera berLaLu
    tak ada yang abadi di dunia fana ini
    mengapa...
    harus membuang airmata percuma
    Lebih baik tersenyum
    sekaLipun di daLam hati...

    _Arya Dwipangga_[tutur tinuLar]

    BalasHapus

KOMENTAR ANDA SANGAT PENTING UNTUK BLOG INI MENJADI LEBIH BAIK LAGI, TERIMA KASIH UNTUK TIDAK SPAMMING!